BANK JATENG

Bank Jateng Wujudkan Ekonomi Sirkular Melalui Program Maggot Cilacap

Bank Jateng Wujudkan Ekonomi Sirkular Melalui Program Maggot Cilacap
Bank Jateng Wujudkan Ekonomi Sirkular Melalui Program Maggot Cilacap

JAKARTA - Inovasi pengelolaan sampah kini menjadi fokus utama di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Cilacap. 

Di tengah tantangan meningkatnya volume sampah organik rumah tangga, Bank Jateng Cabang Cilacap mengambil langkah konkret dengan menyalurkan bantuan senilai Rp154,78 juta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung budidaya maggot oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Maju Besar.

Bantuan tersebut tidak sekadar berbentuk pendanaan, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen Bank Jateng dalam menghadirkan solusi ramah lingkungan yang berorientasi pada keberlanjutan ekonomi masyarakat. 

Program ini diharapkan menjadi model sinergi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang produktif.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Pemimpin Bank Jateng Cabang Cilacap, Muhammad Ridowi, kepada Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, dan kemudian diteruskan kepada Ketua KUB Maju Besar, Kumar Sukirmanto, dalam acara yang berlangsung di Ruang Tamu Bupati Cilacap.

Komitmen Bank Jateng terhadap Lingkungan dan Ekonomi Lokal

Dalam sambutannya, Muhammad Ridowi menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata keterlibatan aktif Bank Jateng dalam mendukung program lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dukungan ini menjadi bentuk keterlibatan aktif Bank Jateng dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk penanganan sampah organik di wilayah Cilacap Kota,”
ujarnya.

Menurut Ridowi, program budidaya maggot dipilih karena memiliki dua manfaat utama nilai ekonomi dan dampak lingkungan. 

Dari sisi ekonomi, maggot atau larva lalat black soldier fly (BSF) dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak bernutrisi tinggi yang banyak dicari di pasaran. 

Dari sisi lingkungan, maggot mampu menguraikan sampah organik secara alami, sehingga membantu mengurangi volume sampah rumah tangga yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kami berharap program ini bisa menjadi solusi pengelolaan sampah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”
lanjutnya.

Bagian dari Program Penuntasan Kemiskinan Bank Jateng

Ridowi menjelaskan bahwa bantuan untuk KUB Maju Besar merupakan bagian dari Program Keberlanjutan Penuntasan Kemiskinan (PKPK) yang dijalankan oleh Bank Jateng. 

Program ini tidak hanya fokus pada aspek sosial, tetapi juga menyentuh berbagai sektor penting seperti kesehatan, pertanian, UMKM, dan penanganan stunting.

Pendekatan lintas sektor tersebut dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat lokal, terutama melalui pengelolaan lingkungan yang inovatif dan produktif. 

Bank Jateng berkomitmen agar setiap program CSR yang dijalankan tidak berhenti pada penyaluran bantuan semata, melainkan memberi efek jangka panjang terhadap pemberdayaan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

“Program tersebut dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi lokal melalui pengelolaan lingkungan yang produktif dan inovatif,”
tutur Ridowi.

Dengan demikian, Bank Jateng menempatkan program CSR bukan sekadar tanggung jawab sosial, tetapi juga sebagai strategi pembangunan inklusif yang menumbuhkan sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah daerah.

Apresiasi Pemerintah Daerah dan Harapan Keberlanjutan

Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bank Jateng atas kepeduliannya terhadap pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat. Ia menilai, inisiatif budidaya maggot sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat ekonomi sirkular berbasis komunitas.

“Kami berharap kegiatan ini bisa terintegrasi dengan pengelolaan sampah organik dari pasar dan rumah tangga, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar Syamsul.

Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar kegiatan semacam ini tidak hanya bersifat sementara. 

Pemerintah Kabupaten Cilacap berkomitmen mendukung kegiatan yang memberikan dampak langsung terhadap pengurangan sampah sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru di tingkat lokal.

Menurutnya, KUB Maju Besar diharapkan mampu menjadi contoh nyata model pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, yang menginspirasi wilayah lain untuk menerapkan program serupa.

“Kami mendorong kelompok penerima bantuan agar mampu mengembangkan kegiatan ini menjadi model pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat lokal,”
tegasnya.

Budidaya Maggot: Solusi Inovatif untuk Lingkungan dan Ekonomi

Budidaya maggot kini menjadi salah satu alternatif pengelolaan sampah organik paling efektif di berbagai daerah. Prosesnya sederhana dan ramah lingkungan: sampah organik rumah tangga seperti sisa makanan dan sayuran digunakan sebagai media tumbuh larva lalat BSF. 

Dalam waktu singkat, larva tersebut mengurai bahan organik dan menghasilkan biomassa kaya protein yang bisa diolah menjadi pakan ternak, pupuk organik, hingga bahan industri peternakan.

Bagi masyarakat, kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru karena memiliki nilai jual tinggi dengan modal relatif kecil. Selain itu, proses penguraian sampah secara alami mengurangi emisi gas metana yang biasanya dihasilkan oleh tumpukan sampah organik di TPA.

Langkah Bank Jateng dalam mendukung pengembangan maggot melalui KUB Maju Besar menjadi contoh nyata bagaimana program CSR dapat menyentuh persoalan lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan.

Mendorong Sinergi Menuju Ekonomi Sirkular

Program CSR seperti yang dijalankan Bank Jateng ini menjadi bagian penting dalam mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada pilar lingkungan dan ekonomi inklusif. 

Dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam pengelolaan sampah, nilai tambah ekonomi dapat tercipta dari sumber daya yang sebelumnya dianggap limbah.

Sinergi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan komunitas lokal diharapkan terus diperkuat agar model pemberdayaan berbasis lingkungan ini dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di Jawa Tengah.

Melalui pendekatan seperti ini, Bank Jateng membuktikan bahwa sektor perbankan tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra strategis pembangunan daerah yang mampu memadukan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam satu kesatuan visi keberlanjutan.

Langkah Bank Jateng Cabang Cilacap dalam mendukung budidaya maggot menjadi bukti nyata bahwa solusi sederhana bisa memberikan dampak besar baik dalam pengelolaan sampah organik maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index