Jakarta, 13 September 2025 - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengedukasi masyarakat untuk merencanakan haji sejak dini. Dengan masa tunggu yang relatif panjang, biaya perjalanan ibadah haji dapat disiapkan lebih awal sehingga baik saat setoran awal maupun masa pelunasan telah tersedia dana yang cukup tanpa risau.
Haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik. Dengan persiapan lebih panjang, perjalanan ibadah haji lebih terjangkau bagi banyak kalangan masyarakat termasuk pegawai negeri (ASN).
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan BSI mempermudah umat Islam merencanakan ibadah haji. “Tabungan haji menjadi salah satu fokus kami sebagai bank syariah untuk meningkatkan literasi persiapan dana haji masyarakat.”
BSI berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara untuk bersama mendorong penetrasi layangan keuangan syariah bagi pegawai di lingkungan Sekretariat Negara.
Dalam awal kerjasama ini, BSI dan Kemensetneg menyepakati payroll sebagai entry layanan keuangan syariah khususnya untuk pegawai.
Saat nasabah sudah payroll, maka akan lebih mudah mengatur cashflow dan menyusun rencana haji melalui program ayo berhaji secara terencana.
Tabungan haji bisa dimulai dengan setoran Rp100ribu Setelah mencapai Rp25 juta nasabah dapat mendaftar ke sistem haji terpadu kementerian. Kemudian setelah memperoleh porsi haji, nasabah dapat memulai tabungan untuk pelunasan dalam bentuk rupiah atau tabungan emas dengan sumber pembayaran dari gaji.
Ibadah haji hanya bisa didaftar melalui bank syariah. Sampai dengan saat ini BSI masih menduduki peringkat pertama dalam pengelolaan Tabungan Haji, dengan total kurang lebih 6,3 juta rekening, sedangkan dari sisi layanan payroll BSI mencatat telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening payroll dengan customer nasabah payroll BSI berasal dari beragam institusi strategis, mulai dari BUMN, ASN, kementerian/lembaga, hingga sektor swasta.
Saat ini BSI menempati peringkat tiga bank nasional terbesar dalam pembayaran gaji aparatur sipil negara.
Payroll juga menjadi awal dengan berbagai layanan keuangan lainnya di BSI, mulai dari pembiayaan konsumer, tabungan emas, cicil emas, hingga investasi syariah dan juga Mitraguna Haji Khusus. Khusus bagi ASN, BSI juga menghadirkan berbagai kemudahan seperti gratis biaya transfer antarbank, fasilitas pembiayaan multiguna, hingga program pembiayaan emas.
Tabungan payroll dan haji ada yang menggunakan akad wadiah dengan bebas biaya administrasi, sehingga efisien bagi nasabah.
Anggoro menambahkan "Langkah ini menjadi salah satu upaya kami mendorong masyarakat untuk mempersiapkan dana haji dengan baik, terutama segmen nasabah pegawai dengan fixed income yang bisa kita optimalisasi lewat payroll",ujarnya.
Kinerja tabungan berbasis payroll turut mendongkrak pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI.
Pada Maret 2025, DPK tercatat mencapai Rp319,34 triliun, tumbuh 7,40% year-on-year dibandingkan posisi Maret 2024 sebesar Rp297,33 triliun. Dari total tersebut, sekitar 61% merupakan dana murah, dengan tabungan mendominasi 42%, dan tabungan wadiah menyumbang 40% dari total tabungan.
Melihat tren positif tersebut, Anggoro optimis pertumbuhan payroll BSI akan tetap mencatat kinerja positif di tahun ini. Hal ini juga didukung oleh posisi strategis BSI sebagai bank operasional pemerintah dan mitra resmi berbagai kementerian serta lembaga negara dalam pengelolaan rekening gaji.
"Di tengah kondisi likuiditas yang kompetitif, payroll dan tabungan haji menjadi langkah efektif untuk mengelola DPK secara terkontrol, aman, dan berkelanjutan. Serta dari sisi profil risiko yang sehat dan terukur saat nasabah melakukan pembiayaan,” pungkas Anggoro.