Tips Penting Agar Terhindar Cedera Saat Olahraga Tren

Selasa, 01 Juli 2025 | 13:46:54 WIB
Tips Penting Agar Terhindar Cedera Saat Olahraga Tren

JAKARTA - Demam olahraga kekinian seperti padel, lari, dan tenis belakangan ini merambah berbagai kalangan. Dari komunitas pemula hingga kalangan selebriti, banyak yang mulai mencoba olahraga-olahraga tersebut untuk gaya hidup sehat. Namun, tanpa persiapan yang benar, tren ini justru bisa mendatangkan risiko cedera salah satunya.

Cedera olahraga, menurut para dokter spesialis, kerap muncul karena minimnya pengetahuan serta kesalahan teknis saat berolahraga. Hal ini menjadi perhatian serius, terlebih ketika seseorang sekadar ikut-ikutan tanpa memahami karakteristik olahraga yang dijalani.

Dua dokter dari RS EMC membagikan 5 langkah penting untuk mencegah cedera, khususnya saat mencoba olahraga yang sedang ngetren. Mereka adalah dr. Anita Suryani, spesialis kedokteran olahraga dari RS EMC Kedoya & Sentul, serta dr. Alfa Januar Krista, spesialis ortopedi & traumatologi dari RS EMC Pekayon.

Kenali Jenis dan Teknik Olahraganya

Langkah pertama sebelum mencoba olahraga yang sedang populer adalah memahami lebih dulu karakter dan tekniknya. Banyak orang terburu-buru ikut bermain padel atau lari maraton tanpa tahu dasar gerakan dan teknik yang benar.

“Kita ikut tren olahraga padahal kita belum mengerti akan olahraganya, kadang-kadang ikut-ikutan aja, padahal kita belum tahu tekniknya seperti apa,” jelas dr. Alfa.

Ia menambahkan bahwa sering kali pemain langsung terjun bermain tanpa perlengkapan memadai dari ujung kepala sampai kaki.

Senada dengan itu, dr. Anita menyebut pentingnya memahami biomekanika atau pola gerak tubuh pada setiap jenis olahraga. Hal ini penting untuk menghindari cedera otot dan sendi.

“Untuk memulai suatu tren olahraga bukan berarti pasti berbahaya, bisa juga aman. Asal, mesti tahu dulu gerakannya bagaimana, biomekanikanya seperti apa agar tahu otot mana yang perlu dikuatkan agar tak terjadi cedera,” ucapnya.

Pahami Kemampuan Fisik Diri Sendiri

Langkah berikutnya adalah menyesuaikan intensitas olahraga dengan kondisi fisik pribadi. Menurut dr. Anita, salah satu penyebab umum cedera adalah kurangnya daya tahan tubuh atau otot.

“Olahraga itu pertama yang paling dasar kita perlu daya tahan jantung dan paru yang kuat. Kalau nggak, ngos-ngosan, kalau aliran darah enggak cukup jadilah cedera,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya melatih otot secara rutin. Banyak yang langsung mencoba olahraga seperti padel yang penuh gerakan eksplosif, padahal belum memiliki kekuatan otot penopang yang cukup.

“Mesti kuat engkelnya, lututnya mesti kuat, otot-ototnya. Fleksibilitas juga perlu, otot yang kaku yang enggak pernah di-stretch itu gampang kram dan robek,” jelasnya.

Gunakan Alat dan Pakaian yang Sesuai

Perlengkapan juga memegang peran besar dalam menjaga keamanan olahraga. Sepatu dan pakaian harus disesuaikan dengan jenis aktivitas. Misalnya, padel dan tenis membutuhkan raket dan alas kaki khusus agar aman digunakan.

“Sepatu harus benar-benar untuk olahraga tersebut, sepatu basket jangan dipakai buat main tenis. Sepatu lari jangan dipakai buat gym, harus disesuaikan,” tegas dr. Anita.

Sementara itu, dr. Alfa menambahkan bahwa daya tahan sepatu olahraga ada batasnya. Bila dipakai melebihi kapasitas, sepatu bisa kehilangan fungsi perlindungannya.

“Kalau cuma punya satu sepatu tapi dipakai maraton berkali-kali... setelah misalnya 500 km solnya bisa makin menipis dan tidak optimal sehingga lebih mudah memicu cedera,” jelasnya.

Jangan Lupakan Pemanasan dan Pendinginan

Langkah terakhir yang tidak boleh dilewatkan adalah pemanasan sebelum dan pendinginan setelah olahraga. Dua hal ini sering dianggap sepele, padahal keduanya sangat krusial untuk menghindari cedera otot dan sendi.

Dr. Alfa mengungkapkan banyak orang yang langsung olahraga tanpa persiapan tubuh, bahkan memaksakan diri melebihi kapasitas stamina.

“Kadang kita tidak tahu teknik, langsung ikut-ikutan saja bahkan tidak melakukan pemanasan... setelah itu tidak pendinginan lagi. Nah, itu semua yang bisa menyebabkan cedera olahraga,” ujarnya.

Menikmati Olahraga Tanpa Risiko

Dengan memahami langkah-langkah pencegahan tersebut, siapa pun bisa menikmati olahraga tren secara aman. Kunci utamanya adalah kesadaran akan batas tubuh dan pengetahuan tentang olahraga yang dipilih.

Dokter-dokter ini berharap, masyarakat yang aktif dalam tren olahraga tidak sekadar mencari gaya hidup sehat, tetapi juga memperhatikan aspek keselamatan. Karena sejatinya, olahraga adalah tentang keberlanjutan, bukan sekadar mengikuti tren sesaat.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB