Cak Imin Prioritaskan Pelaku UMKM Perempuan Lewat Program Nasional Baru

Selasa, 28 Oktober 2025 | 11:02:56 WIB
Cak Imin Prioritaskan Pelaku UMKM Perempuan Lewat Program Nasional Baru

JAKARTA - Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif. 

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, kini tengah menyiapkan langkah besar melalui program “Pasar Seribu Satu Malam”, yang dirancang sebagai wadah penguatan dan akselerasi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Program ini menargetkan pembangunan 1.001 pusat UMKM di berbagai daerah, yang tidak hanya berfungsi sebagai ruang usaha, tetapi juga sebagai pusat pengembangan kapasitas dan pembiayaan bagi para pelaku UMKM, terutama perempuan.

“Kami akan membuat piloting yang menyangkut aspek pembiayaan, capacity building, pemasaran, kemudian permodalan,” ujar Cak Imin.

Perempuan Jadi Fokus Utama Program

Dalam kesempatan itu, Cak Imin menekankan bahwa perempuan akan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program Pasar Seribu Satu Malam. Ia menilai, perempuan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian rakyat, terutama di sektor mikro dan kecil.

“Salah satu fokus dari 1.000 titik ini adalah perempuan menjadi skala prioritas,” tegasnya.

Berdasarkan data pemerintah, sekitar 60 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Angka ini mencerminkan besarnya potensi yang dimiliki perempuan dalam memperkuat sektor ekonomi domestik. 

Karena itu, kata Cak Imin, penting bagi pemerintah untuk memastikan mereka memperoleh akses terhadap ruang usaha, permodalan, serta kesempatan pelatihan.

“Perempuan harus diberi ruang, tempat, dan fasilitas bagi mereka untuk bisa mengeksplor dan memasarkan produk UMKM-nya,” lanjutnya.

Membuka Akses dan Ruang Usaha Terjangkau

Salah satu tantangan besar yang dihadapi pelaku UMKM selama ini adalah terbatasnya akses terhadap lokasi usaha yang strategis dan terjangkau. 

Banyak pelaku UMKM yang kesulitan menembus pasar karena harga sewa tempat yang tinggi, atau kurangnya sarana promosi yang memadai.

Melalui Pasar Seribu Satu Malam, pemerintah berencana menyediakan ruang usaha dengan biaya sewa murah dan akses publik yang luas, sehingga pelaku UMKM dapat berkembang tanpa terbebani oleh biaya tinggi.

“Selama ini tempat pameran atau lokasi jualan terlalu sulit bagi UMKM kita. Karena itu, kami akan membangun seribu titik pilot project di seluruh Indonesia, agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi memberi ruang bagi UMKM untuk tampil dan tumbuh,” jelas Cak Imin.

Sinergi Antarinstansi dan Pemanfaatan Aset Negara

Program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu kementerian, melainkan juga hasil kolaborasi lintas sektor. Kemenko PM menggandeng sejumlah lembaga terkait untuk memastikan perencanaan dan implementasi berjalan efektif.

Dalam tahap awal, pemerintah akan memulai proyek percontohan di beberapa kota yang dianggap memiliki kesiapan infrastruktur dan potensi UMKM tinggi. Setelah itu, model tersebut akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia.

Lebih lanjut, aset-aset milik pemerintah yang selama ini menganggur akan dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan pusat UMKM tersebut. 

Pendekatan ini diharapkan dapat membuat aset negara memiliki nilai tambah produktif dan berdampak langsung terhadap masyarakat.

“Program Pasar Seribu Satu Malam diharapkan dapat mempercepat UMKM di Indonesia naik kelas dan mampu menggenjot perekonomian Indonesia,” kata Cak Imin menegaskan.

Kontribusi UMKM terhadap Perekonomian Nasional

Hingga tahun 2025, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional telah mencapai 61 persen, menjadikannya salah satu tulang punggung utama perekonomian Indonesia. 

Selain itu, sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga penguatan UMKM menjadi strategi vital untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Cak Imin menilai, pemberdayaan perempuan pelaku UMKM akan menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis rakyat. 

Dengan memberikan kesempatan dan dukungan yang tepat, para pengusaha perempuan dapat mengembangkan inovasi produk lokal sekaligus memperluas jaringan pemasaran.

“Program ini akan menjadi wadah bagi perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan memperluas peluang usaha yang berkelanjutan,” ujarnya.

Membangun Ekosistem UMKM yang Inklusif

Cak Imin juga menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan inklusif. Program ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga menyentuh aspek kapasitas manajemen, pelatihan digitalisasi, serta akses pembiayaan.

“Pasar Seribu Satu Malam akan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat, di mana pembinaan, pelatihan, dan pemasaran bisa berjalan beriringan. Ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga gerakan sosial dan ekonomi,” imbuhnya.

Kemenko PM berharap, kehadiran program ini akan menciptakan transformasi nyata bagi pelaku UMKM, terutama perempuan, agar mereka tidak hanya menjadi penopang ekonomi keluarga, tetapi juga motor penggerak ekonomi nasional.

Menyiapkan Indonesia yang Lebih Mandiri dan Berdaya Saing

Dengan dukungan dari berbagai pihak, Cak Imin optimistis bahwa Pasar Seribu Satu Malam akan menjadi tonggak baru pemberdayaan ekonomi rakyat. 

Ia menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya isu kesetaraan, tetapi juga strategi pembangunan nasional yang berorientasi pada kemandirian.

“Ini bukan sekadar program ekonomi, tetapi investasi sosial jangka panjang. Ketika perempuan berdaya, ekonomi keluarga kuat, dan bangsa ikut maju,” pungkasnya.

Terkini